CERPEN TRY RUBIANTO
Makna Dibalik Nama
Rembulan menyinari bumi dengan wajah yang
sempurna.Malam yang bergitu indah, ditaburi dengan bintang yang cahayanya
cenat-cenut.Malam yang tidak biasa seperti malam-malam kemarin.Rembulan dan
bintang bersamaan menyinari bumi dengan cahaya mereka yang paling sempurna.
Seolah-olah menyambut kedatangan sang pengeran yang telah sekian lama ditunggu.
Seorang anak laki-laki telah lahir didunia yang
selalu dinamis ini. Dunia yang keras, yang tidak memberi tempat bagi
orang-orang yang tidak mengikuti
perubahan. Perubahan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.Entah itu
perubahan yang positif atau perubahan yang negative. Tetapi di tempat itu lah
sang anak harus hidup dan bertahan hidup melawan semua perubahan yang datang.
Tepatnyadi pedalaman Kalimatan Timur Bagian Utara, seorang
anak dilahirkan dari pasangan suami istri yang sangat sederhana. Sang ayah
bekerja sebagai ABRI yang sekarang berganti nama menjadi TNI-AD, pasti kawan
sudah tahu kepanjangannya kan ?yah, Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat.
Itulah pekerjaan sang ayah sebagai sardadu Negara yang sudah sering ikut
berperang demi mempertahankan NKRI.
Sedangkan sang ibu yang telah melahirkan si anak
hanya sebagai anggota DPR (Dapur). ya kawan , itu nama kerennya, biasanya kita
sering menyebutkan IRT alias Ibu Rumah Tangga. Setiap harinya sang ibu hanya
disibukkan yang tak jauh urusannya dengan masak-memasak, cuci-menyuci, membersihkan
rumah, mengurus anak, dll.
Sang anak diberi nama Try Kurniawan. Nama ini
berartikan bahwa aku adalah anak ketiga.Sesuai dengan keadaanku sekarang bahwa
aku adalah anak ke tiga dari tiga bersudara.Nama ini pemberian kerabat dekat
keluarga kami yaitu Ibu Mirna.Orang yang selalu menolong kami ketika kami
sedang kesusahan.Bahkan mereka sempat ingin memunggutku menjadi anak angkat
mereka.kerena mereka tidak memiliki anak laki-laki. Tetapi ayah dan ibuku tidak
berkenan memberiku kepada kerabat kami itu.Sehingga aku tetap menjadi anak dari
ayah dan ibuku.
Masih mempersoalkan nama tadi. Rupanya ayahku
memiliki nama pilihannya sendiri yaitu Arjuna sesuai dengan suku asli ayahku
jawa. Karena ayahku yakin jika aku besar aku akan menjadi pria yang tampan dan
gagah seperti arjuna yang ada dicerita para wayang. Tetapi ayah terlambat
memproklamasikannama itu kepada keluarga kami. Walaupun aku sudah diberikan
nama. Ayah tetap memaksa untuk memberikan aku nama arjuna.
Terjadilah perdebatan ayah dengan Bu Mirna dirumah
kami.Kebetulan rumah kami dengan rumah bu mirna hanya bersebelahan. Ayah dan bu
mirna sama-sama tidak mau kalah dengan argumennya masing-masing.
Ditengah-tengah perdebatan datanglah Ibuku. Walaupun ibu belum terlalu sehat
setelah persalinan tetapi ibu tidak mau kalah tentang persoalan nama yang akan
diberikan kepadaku.
Kemudian Ibu lebih memilih nama yang diberikan Ibu
Mirna, yaitu Try Kurniawan. Selain untuk menghormati Bu Mirna yang sudah anayak
membantu kami. Arti dari nama itu juga sesuai dengan aku. Itulah sebabnya ibu
lebih memilih nama itu. Karena ayah kalah suara, jadi secara demokratis terpilihlah
nama Try Kurniawan menjadi nama sahku. Dengan pasrah ayah menerima nama yang
telah terpilih secara demokratis itu.
Apalah arti sebuah nama pasti kalian pernah
mendengar pepatah itu kan ? Tapi bagi kami nama adalah doa, Doa yang tersirat
dibalik nama. Sehingga kami percaya bahwa nama yang baik akan membuahkan anak
yang baik pula. Sesuai dengan arti nama tersebut dan harapan si pemberinama.
contoh, Arifin, yang berasal dari kata arif yang berarti bijak dan adil. maka
harapan si pemberinama jika anak ini dewasa menjadi orang yang adil dan
bijaksana. Jadi apa makna dibalik nama kalian ?
***
Masuk Sekolah
Roda - roda
terus berputar tanda masih ada kehidupan di bumi. Begitu juga denganku,seiring
berjalannya waktu aku terus tumbuh dan berkembang. Walaupun secara materi kami
hidup sangat sederhana. Tetapi secara non materi kami sangat kaya. Ayah dan
ibuku selalu menyayangi aku dan kedua kakakku dengan tulus. Itulah sebabnya aku
bilang kami kaya secara non materi.
Hari - hari
terus berganti, tibalah saatnya aku untuk mengecap pendidikan. Ayahku ingin
menyekolahkanku di sekolahan yang tidak jauh dari rumah. alasannya, biar Ibu
tidak terlalu jauh berjalan ketika mengantarku kesekolah dan juga biar aku
tidak tersesat pada saat aku pulang sendiri. Setelah dipertimbangkan dipilihlah
Sekolah Dasar Negeri 003 Tanjung Selor sebagai sekolah pertamaku.
Pada tahun
1997, aku mulai menempuh pendidikanku di SDN 003. Sekolah Dasar ini bukanlah
sekolah favorit kawan. Terbukti hanya sedikit saja orang tua yang ingin
menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar ini. Sekolah Dasar yang sangat
sederhana. Dengan tenaga Guru yang sangat terbatas.
Tahun pertama
sekolah kami semua berhasil melanjutkan pendidikan ke tingkat 2. Hal itu
disebabkan oleh guru yang sangat baik hati. Ibu Lince namanya kawan. Dia orang
dayak asli yang sangatbaik
dan tidak pemarah. Walaupun aku sebenarnya tidak pantas untuk melanjutkan ke
tingkat 2 karena aku adalah anak yang paling bodoh dikelas. Tetapi Bu Lince
tetap menaikkan aku ketingkat selanjutnya.
Tahun kedua
adalah tahun paling aku tidak aku sukai. kau tahu kenapa kawan ? ya karna guru
kelas ini adalah guru yang sangat jahat. Ibu Halijah namanya. dia sudah lansia.
sebentar lagi pensiun. kami lah murid terakhir yang dia ajar. Setelah itu dia
akan pensiun. selama 3 caturwulan kami diajarnya. Aku hanya bisa diam saat
tidak bisa mengerjakan apa yang diperintahnya. Sehingga pada pembagian rapot
aku dinyatakan tidak dapat melanjutkan ketingkat 3 alias tidak naik kelas. Aku
tidak sendiri, ada 4 orang temanku yang senasib denganku yaitu, Adi, Muksin,
Nopal dan Amad. itulah kisahku di tahun kedua pendidikanku.
***
Aku tetap semangat bersekolah.Walaupun aku harus
menunggu dikelas 2 dan melihat teman-temanku berada dikelas 3.Aku tetap dikelas
2 dan bertemu dengan teman-teman baru yang tadinya mereka adalah adik
kelasku.Tapi aku tidak malu bergabung dengan mereka, malah aku senang bertemu
dengan teman-teman baru.
Aku belajar keras agar aku bisa naik kelas tahun
depan. Dari situlah aku tetap semangat untuk terus sekolah.Malam-malamku pun
berlalu dengan belajar dari mama dan kakakku.Mereka bersusah payah mengajari
aku membaca, berhitung dan menulis.Tetapi aku bukanlah orang yang pintar.Walau
sudah diajar aku pun tetap belumbisa membaca, berhitung dan menulis.
Aku tidak menyerah, aku terus belajar dan belajar.
Tanpa terasa ujian kenaikan kelas pun akan berlangsung. Aku pun mempersiapkan
diriku sebaik mungkin.Dengan belajar tiap pulang sekolah dan tiap malam
pula.Ternyata semangat dan kerja kerasku selama ini tidak sia-sia.Pada saat
pembagian raport aku dinyatakan naik kelas.Betapa senangnya hatiku saat itu.Semua
usahaku terbayarkan dengan aku naik kelas dan senyum ibuku.
Ayah Juara Satu Didunia
Roda-roda kehidupan terus berputar tanda masih ada
kehidupan dibumi ini. Mentari selalu memberikan hangatnya kepada sang bumi.
Begitu juga sang rembulan yang selalu menyinari bumi dari kegelapan. Beserta
bintang yang keberadaannya paling tinggi pun tidak lupa memberikan cahayanya
walaupun sekedar cenat-cenut dimalam hari.
Tanpa terasa aku juga tumbuh menjadi pria dewasa
yang telah menjalani separuh dari kehidupan.Kehidupan yang keras dengan keadaan
ekonomi keluarga kami yang dibawah kata cukup.Walaupun begitu, kedua orang tua
tidak pernah menyuruh aku berkerja mencari uang sendiri.Mereka berusaha
mencukupi segala kebutuhanku, termasuk kebutuhan biaya pendidikanku.
Ibuku pernah memarahi aku, ketika aku mencari uang
menjadi tukang cuci mobil.Tepatnya pada saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
“Tugasmu tuh belajar, bukan cari uang” kata ibu
memarahiku.
“Akukan cuci mobil biar ada uang jajanku disekolah.“
sambutku dalam hati.
Selamaaku sekolah, Ibutidak pernah memberi uang
jajan kepadaku.aku hanya diberi bekal air minum di botol dan sarapan nasi
dengan garam dirumah sebelum berangkat sekolah. Kemudian jalan kaki ke sekolah
dengan jarak tempuh sekitar 1 kilo meter.
Sekarang aku sudah kuliah semester akhir.Semua biaya
ditanggung oleh ayahku.Entah uang dari mana ayah dapat untuk membiayaiku
kuliah.Hanya mengandalkan gaji pensiunan ayah tidak mungkin bisa menanggung
semua biaya kuliahku.Mungkin ayah berhutang kesana-kesini agar kuliahku tidak
putus.
“Kau harus sekolah tinggi-tinggi, biar gak jadi tentara
kaya aku, tentara tuh hidupnya melarat.”Kata ayah menasehatiku.Disitulah aku
berniat tidak akan mengecewakan ayahku.
Ayah merupakan sosok maliakat dalam hidupku. Aku
selalu teringat perjuangan ayah membiayaiku kuliah.Semenjak ayah menjadi
purnawirawan TNI-AD.Ayahrela bekerja super keras agar aku tidak putus kuliah.
Dari berjualan sembako, kemudian menjadi satpam di perusahaan dan menjadi
tukang ojek.
Semua itu ayah lakukan demi aku.Agar aku menjadi orang
yang dapat dia banggakan.Hati ayah sungguh selembut bulu anggsa.Melihat semua
perjuangan ayah itu, membuat semanggatku terbakar.Aku giat belajar agar bisa
menyelesaikan studiku tepat pada waktunya.Disela-sela waktu luangku aku sering
menulis puisi untuk ayahku.
KAU MENCINTAIKU
SEPERTI
Kaumencintaiku
Seperti mentari menyinari bumi
Tak pernah lelah memberikan
Cahaya kehidupan kepadaku
Kaumencintaiku
Seperti rembulan mencintai malam
Tak pernah lelah menyinari
Gelapnya kehidupanku
Dan kua mencintaiku
Seperti bintang-gemintang diangkasa
Selalu menemani malamku dengan cahaya kehidupanmu
***
Akhirnya aku bisa menyelesaikan kuliahku tepat pada
waktunya.Tentu ini merupakan hal yang membanggakan. Ayah dan Ibuku juga bangga
denganku.Aku bisa menyeselaikan pendidikanku dan berharap bisa mengubah nasib
keluargaku.
Tetapi mencari pekerjaan tidak segampang yang aku
bayangkan.Aku sudah melamar kerja keberbagai instansi pemerintah dan swasta
dengan mengandalkan ijazah sarjanaku.Sampai sekarang belum ada juga panggilan dari
instansi-instansi tersebut.Selama itu juga aku menjadi penganguran.Menumpang
hidup dari orang tuaku yang seharusnya aku lah yang menjadi tulang punggung
untuk mencari nafkah.
Aku tidak menyerah.Aku tetap berusaha mencari
pekerjaan.Bermodalkan Ijazah sarjana aku pergi ke berbagai instansi dan kantor.
Karna aku pikir menunggu panggilan hanya akan memperpanjang masa penganguranku.
Jadi aku putuskan untuk langsung pergi menghadap pimpinan instansi dan
kantor-kantor.Mungkin dengan begitu aku bisa lebih cepat mendapat pekerjaan.
Tetapi selalu kata yang sama aku terima. Kata yang yang
mematahkan semangatku.
“ Saat ini belum ada lowongan untuk kerjaan yang
anda harapkan.”Kata pegawai instansi yang menolakku.
Ternyata Ijazah sarjana tidak menjadi jaminan aku
bisa mendapat pekerjaan.Selama empat tahun aku bersusah payah mendapatkan
ijazah itu.Bergelut dengan buku agar aku menjadi orang cerdas.Mengorbankan
materi yang tidak sedikit.Mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran.Semua terkuras
habis hanya untuk mendapatkan gelar itu. Gelar yang akan menjamin masa depanku.
Sekarangapa yang aku dapat?setelah mendapatkan gelar
itu, gelar itu pun tak mampu untuk mendapatkan aku pekerjaan. Semua pengorbanan
ayah menjadi sia-sia. Semua jeri payahku kini menjadi tak berarti.
Kata menyerah mulai merayuku untuk tidak meneruskan
usahaku.Aku pun terkulai lemah menenteng ijazah sarjana yang menjadi
kebanggaanku itu.Akuterus menelusuri jalan raya yang berdebu.Berjalan terusdengan
langkah lesuh tak terarah.
“ Pekerjaan apapun akan aku terima, yang penting
halal dan mengahasilkan rupiah untuk aku berikan kepada Ibu. “ keluhku dalam
hati.
Keringatku sudah bercampur dengan debu jalanan.Disela
bibirku yang mengering terselip sebatang rumput liar.Baju yang aku gunakan juga
sudah kumal tak seperti pertama aku berangkat dari rumah.Tetapi aku belum juga
mendapat pekerjaan.
Akhirnya kata menyerah sudah merasuk dalam
hatiku.Rasa keputusasaan tak bisa lagi aku tahan.Kini aku hanyalah sarjana yang
berstatus penganguran.Ditengah rasa keputusasaan yang datang padaku.Aku
berbaring di bawah pohon sambil menatap langit yang berawan.Seketika itu pun
dalam hatikuterucap.“Maafkan aku ayah, aku belum bisa menjadi orang yang
membanggakan.”
TAMAT
Curriculum Vitae
Data Personal
Nama : Try Rubianto
Tempat /Tgl Lahir : Tanjung Selor,
19 Agustus 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Sei Berantas, Kel. Kampung Empat, Kec.Tarakan Timur, Kaltim
Perguruan Tinggi : Universitas Borneo Tarakan
Pekerjaan : Mahasiswa
Telepon : 085245388268
E-mail : www.asrirubianto90@gmail.com
Kode
Pos : 77124
Pendidikan
2008 - Sekarang Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan
2005-2008 SMKN 1 Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan
2003-2005 SMPN1Tanjung
Selor, Kabupaten Bulungan
1997-2003 SDN
003 Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan